Do u think it’s possible to love someone so deeply that it alters ur life? In some way, it does. Karena memang saya lagi mengalami fase ini. Gimana ngejelasinnya yak.. oke let’s talk bout the analogy of coffee..
Lha malah kagak nyambung dong? Moron lu..
Jadi gini, bubuk kopi yg memang hitam legam itu rasanya pahit namun mempunyai aroma khas. Udeh tau pait tp kok malah dijadikan minuman, menarik bukan? Bahkan saya bisa mengatakan kalo this is one of most popular drink in the entire world.. yah, seluruh dunia menyukai kopi namun tentu kenikmatannya bakal muncul sempurna ketika disinergikan dengan gula, rasanya nyampur antara manis dan pahit namun jika dikonsumsi oleh non-coffee adicted bakal memberikan testimoni yg “hmm.., gk enak…”
Myself as a coffee and her as the sugar, tak ada analogi lain yg lebih pas untuk menggambarkan kami berdua selain ini. Karenanya memang sudah waktunya saya melemparkan handuk putih ke udara, i gave up on her.
Lho bukannya klo kopi dan gula bakal jd pasangan yg pas?
The consequences of fellin love is u’d be moron at that time, saya sih selalu memikirkan hal hal yg baik saja, bad chance? Gk kepikiran sama sekali.wkwkwkw.. tp mbok ya nyadar kalo kami berdua begitu kontras bagai toyota supra dengan honda supra, meski sama-sama berlabel supra namun levelnya berbeda, who’d u gonna blame from this situation? The answer is very clear as a blue sky, myself..
Oke, lets start the opinion in some crazy ways.. kami berdua di analogikan kopi dan gula, gelas kita jadikan sebagai takdirnya dlm konteks bahwa goal dr sebuah pasangan adalah hidup bersama yg jika dikembalikan dalam kasus minuman tadi adalah wadah dr dua bahan tadi, kopi dan gula. From here it doesn’t look a single mistake at that opinion, kemudian muncul pertanyaan..
Apakah tak ada entitas lain selain itu?
Karena sejatinya elu adalah supporting character!!! Don’t u dare to forget that mate.. XD
Njiirrrr… but Exacta..!!! tiap orang memerankan peran sendiri” dan ternyata ada seorang laki laki yg memainkan peran sebagai air di sini. Oke, sudah jelas sang kopi bakal kalah di setiap hal. Air adalah zat yg memunyai banyak kelebihan bagi kehidupan, dalam konteks konsumtif, tanpa air makanan dan minuman akan kehilangan estetikanya.
Kopi dan gula akan menjadi sebuah minuman yg nikmat namun jika tanpa air? Not gonna happen.., Maka dari itu sang gula lebih memilih berpasangan dengan sang air, hasilnya? Matching banget! Kopi tanpa pelarut atau air bakal jd serbuk. Cmn jd serbuk yg hanya dijadikan olesan pada dahi bayi biar gk sawanen klo istilah jawanya, namun jika gula dan air? Istilah jawanya akan menjadi wedang yg mana memunyai bias kompleksifitas secara harfiah. Ketika siang hari yg panas tinggal ditambah es batu bakal menjadi es wedang, rasanya seger tur nikmat. Kondisi dingin? Tinggal angetin airnya dan jadi wedang, badan jd anget dan nyaman, what a perfect couples…
Ratusan kali saya bilang “bakal mundur”, puluhan kali saya bilang “i quit, that will be all..” tp tak terhitung kata “saya bakal mengejarnya lagi” yg sudah terucap dan ketika the evidence came up to the surface dan saya masih mengelak, mungkin saya bakal memertanyakan where it be going, my manly-man things, come on laki harusnya mengedepankan logika dan kenyataan bukan perasaan. So, sudah saatnya saya mengambil keputusan, ya satu keputusan dan memertahankan keputusan yg sudah saya buat. Bukan kah laki laki disebut sebagai laki laki karena berdasarkan ucapannya?
Last, mengutip gilgamesh quote’s yg mengatakan “there are things that are beautiful because one cannot possess them”.. i could not agree more, so… ketika dia dulu sering disakiti namun tetap tersenyum karena kepolosannya dan sekarang ketika saya mendapat berita dia bisa tersenyum karena seseorang yg berada disampingnya.., i just want to say I’m glad he sets u free from sorrow… and i still love u more tommorrow…
Njiirrrr malah nyanyi dia.. wakakakaka
