Archives

  • Home
  • /
  • chit chat
  • /
  • Persepsi, sebuah Deskriptif yang Subjektif.. Agree?

Persepsi, sebuah Deskriptif yang Subjektif.. Agree?

Misperception is a start to all of a minor problem who will growth up to a bigger or major problem in an instant. Kita semua tau bahwa nilai dan norma sosial harus diterapkan secara konkret agar terciptanya sebuah struktur kesinergian antara hubungan horizontal antar manusia dalam hal yang baik akanmjenjadikan hidup penuh dengan keindahan. Couldn’t agree more..

Namun memang beberapa hal tidak dapat dipisahkan oleh peran apapun itu yg bersifat oposisi, ya meski terdapat nilai dan norma sosial tetap hal itu akan ditolak mentah-mentah jika kepribadian individu terkait secara tidak sadar menolak, so apa yg terjadi? Terciptalah sebuah istilah perspektif dimana memang jika dikaji lebih dalam bakal memunculkan dua sisi yg berlawanan, baik dan buruk. Disatu sisi karena perspektif ini bersifat sangat subjektif maka jelas menimbulkan beberapa polemik yg bs menjadi besar jika ego dan gengsi digabungkan. Namun, akan menjadi hal yg baik jika diterapkan pada nilai dan norma soisal karena sejatinya perspektif adalah salah satu bagian dr kedua aspek tersebut, so karena bias subjektifitas tersebut yg menjadikan perspektif di ibaratkan pedang bermata dua. Kebebasan berkspresi, beragam opini, dan sifat keterbukaan dalam memberikan ide, masukan, gagasan, sanggahan, bahkan kejujuran meski hal ini jika dibahas lebih lanjut bakal memmunculkan beberapa hal dan aspek sosial yg lebih kompleks.
Kita semua tahu bahwa setiap orang berpegang teguh pada apa yg diyakininya, so ketika keyakinan yg salah akan menimbulkan makin tersesatnya seseorang tersebut dan hal ini susah sekali untuk diluruskan kembali. Selera dan pendapat adalah contohnya yg mana konteksnya memang satu objek namun penggambaran dari setiap sisi bakal berbeda hasilnya jika diterapkan pada tiap orang. Namun hal ini terdapat keunikan tersendiri dimana keberagaman dan kebebasan dalam mengeluarkan “unek-unek” menjadi sangat variatif namun tentu saja tidak melebihi batasan nilai dan norma sosial yg berlaku dimasyarakat.
Memang lebih banyak negatifnya jika dikaji lebih dalam, apalagi terdapat ketidak cocokan atau kesalah pahaman anatar individu karena persepsi yg berbeda atau bahkan terdapat pada level yg lebih tinggi lagi yakni persepsi yg kliru dan mis persepsi muncul? It’ll bring a huge disaster..  karena mis persepsi adalah awal dimana kesalahpahaman berawal dan jika ego digunakan dalam hal ini hasilnya adalah kebencian, kalo udah benci endingnya adalah personal insults.
Last, don’t be blinded by hate that makes u unable to see the truth, nasehat yg paling baik dalam hal mengatasai persepsi yg sengaja dibangun atau memang berlandaskan kesalahpahaman. So, persepsi memang tidak selamanya buruk, karena sisi lain persepsi adalah sifat immortal terhadap hukum yg berlaku meski gk semuanya karena kejujuran yg dibumbui joke sarkasme atau berupa tulisan satir menjadi sebuah mainan bahkan senjata untuk mengkritik dimana hal itu adalah sebuah senjata yg ampuh dan gurih bgt karena outputnya bakal ngena bgt.
So, did u found the example.. i mean the simpliest example of that topic?
Tentu saja, saya jelek, item, jarang mandi, kere hore, jones..
Oh come on mate.. jgn menjelek”kan diri sendiri seperti itu, gk guna sama sekali.. dan gk etis!!

 

That’s rite but not really rite after all, karena memang apa yg saya tulis di atas secara PERSPEKTIF SOSIAL tidak baik namun kalo secara HUKUM? Ya gpp wong memang saya jelek, item, dll yg pada kenyataannya seperti itu kok.. hahahaha.. XD

Leave a Reply