Sempat terbesit pikiran bakal ngelakuin kegiatan touring yang populer bgt di jepang yakni the six hundred miles blend, menempuh jarak 600 mil atau sekitar 960km hanya untuk segelas/sekaleng kopi.

yes i did.

Gk.. gk.., saya waras, 100% waras dan sadar kok karena memang itu yang sering saya lakukan namun gk 600 mil jugak.hahahaha.. XD

Bagi saya bukan tempat tujuan atau obyek destinasi yang menjadi hal terpenting, tapi lebih pada proses menjalani dan subjek destinasi serta faktor rekan – rekan yang turut mendmpingi yang membuat perjalanan touring itu menyenangkan.

Touring menurut saya adalah is all about endurance atau ketahanan yang mana dapat kita kembangkan ketika sudah melakukan perjalanan. Seberapa tahan kita sabar dijalan, bagaimana tingkat ketahanan kendaraan ketika dipacu, menahan provokasi dan ego pribadi ketika dijalan, tahan akan kondisi typologi suatu daerah yang berbeda dengan daerah asal kita, ditahan oleh kawan – kawan ketika ego mulai menang atas diri sendiri yang menjadikan diri mulai arogan. Jadi touring bukan hanya geber – arogan – sampe tujuan – selesai, it just make u feel tired and it doesn’t make u satisfied..

So.., i just want to drown out my pain through riding alones or with my friends who had massive solidarity to enjoyed & make some memories.

Oke, enough… so what’s today review anyway? U’d gonna make some review right?

It is very obviously does it? i’d like to share our touring in the middle of the night to kota batu, and since it just a day off so we’d like to took a difference route, where it’d be? The-straight-forward-to-pacet-cangar-batu.. XD

Jadi gini.., awalnya adalah berhalangannya kami buat ikut menemani acara photo session pre-wedding nya bro monot dan sang kekasih tantilia yang mana kawasan Ranu Kumbolo didaulat untuk menjadi main destinasi photo session mereka. Pada saat planning kami sepakat untuk ikut karena mendapat personal invitation secara langsung oleh bro monot, namun karena ada penyesuaian tanggal keberangkatan dengan berat hati kami pun tak bisa ikut dalam kegiatan mereka. Too bad…

Nah.., disini bro kalap langsung mengalihkan acara pada hari itu dan dia usul bagaimana kalo touring ke batu via pacet – cangar namun berangkat pada malam hari. Disini saya sebenernya excited sekali namun agak gk berani juga lantaran rute yang dilalui kondisi jalannya gk enak dan tanpa ada lampu penerangan, tapi hal itu langsung dibantah dengan kompak sama bro kalap dan bro ocot, mereka bilang kondisi jalan udeh ciamik lebar dan mulus semulus pipi neng Pevita Pearce.wkwkwkwk..

Skip.. skip.. kami berempat setuju untuk touring malam hari ke Batu namun sayangnya gagal karena turun hujan, ngeri karena kondisi ban si cb glatik udeh tipis jd kita gk mau ambil resiko berangkat sementara kondisi jalanan licin dan ban/roda jelas bakal kehilangan traksi yg mana sangat tidak laik jalan. Next week kita rencanakan namun gagal kembali karena beberapa alasan sampe kemarin minggu barulah acara touring kami realisasikan.

U know what mate, frantically rushing about won’t gain us anything. Daripada menyusahkan kawan dan diri sendiri, mending ditunda dahulu sembari menyiapkan hal – hal yang diperlukan. Lagipula the longer we wait it make the happier we’ve got when it finally realized. So, gk perlu buru – buru wong cmn piknik kok, touring itu piknik dan sama sekali gk ada tingkat urgent nya, ya kan?

Minggu malam kami langsung ngumpul di rumah bro kalap namun ternyata doi blm siap yg akhirnya meet point kita geser ke barat, rumah bro ocot. Niat awal memang bakal ke situ juga soalnya bro dankik mau minjem balaclava dan minta karet gelang buat ngiket switch high beam biar bs nyala terus. Dan sampe di sana ketika ngobrol bentar sama bro ocot kami membaca secara jelas gesture dan mimik wajah “pengen ikutan” so.., saya provokasi aja dan lainnya juga manas – manasi and…, we did it.. he and his friends finally join with us.wakakakakaka… XD

Skip.. setelah isi bahan bakar dan isi tekanan angin ban kami berlima langsung menuju Pacet yang alkhamdulillah hingga pemberhentian pertama di kali Kromong dengan aman dan lancar. Sembari istirahat dan melakukan pengecekan pada kendaraan kami  sekaligus mengambil footage dan menikmati hawa dingin nan sejuk di area sekitar.

Perjalanan kami lanjutkan dan memang di sini lah main event touring kali ini, melewati route yang menanjak curam, belokan yang variatif sekali dr yang sekedar flowing, chicane hingga u turn yg memiliki blindspot pun kami hajar dengan leluasa. Kalo gk inget blm kawin mah nih badan reflek buat counter steering nih, sungguh rute cangar adalah Lembangnya Jawa Timur.. XD

Sampe di daerah kawasan rest area “kopi sendi” bro dankik mengalami masalah minor pada kendaraannya, motornya gk mau bukaan gas secara spontan, akhirnya balik lagi buat nyari ancang – ancang  yg udah kyk burung albatros ketika ingin terbang harus mengambil ancang – ancang beberapa meter buat take off terlebih dahulu..

Kan masih sodaraan glatik dan albatros, sama – sama burungnya.. wkwkwkw

Skip.., kami berhasil menyusul dua motor di depan dan kembali tertinggal di daerah sebelum jembatan kembar karena saya harus mendampingi bro ocot dan kawannya yg menggunakan matic, sementara bro kalap dan bro dankik sudah berada lumayan jauh di depan. Di sini mulai merasakan deja vu pada saat saya melewati rute B29 di kecamatan Senduro – Lumajang atau rute bromo dan Situbondo serta alas Purwo Banyuwangi, merinding dan terus merhatiin sekitar dan kaca spion, jujur pengen bgt gaspoooll  namun kembali ke prinsip awal, harus bisa menahan ego pribadi meski jujur pada saat itu ngeri banget.. XD

Sampe di daerah bumi aji, ekspektasi saya terbayar lunas di sini. Bagaimana udara yg sejuk, hawa yg dingin, dan di depan mata terdapat pemandangan sebuah kota malang yg penuh lampu – lampu, masyaALLOH…, Alkhamdulillah saya masih diberikan rezeki berupa umur, kawan yang baik, dan kelima panca indra yang berfungsi prima sehingga bisa merasakan nikmat yg luar biasa ini..

Lnajut perjalanan menuju alun – alun Batu karena kami memang sudah mulai lapar dan ingin mengonsumsi makanan hangat, semangkok bakso pun habis kami makan namun khusus bro ocot karena memiliki stok penyimpanan ganda, so dia sendiri yang habis dua mangkok sekaligus.wkwkwkwk.. XD

Wasting time di area alun – alun Batu karena memang kondisi dimana setelah makan adalah mengantuk , so yah cmn begandring aja disitu sampe pukul 03:00 pagi kami memutuskan untuk balik pulang. Rute Batu – Malang kota – Pandaan ditempuh karena dengan kondisi mengantuk jelas akan sangat berbahaya sekali kalo turun via rute Cangar – Pacet.

Nyampe pandaan sebelum taman dayu kami sepakat berhenti disalah satu convenience store buat rehat sejenak dan minum sembari nyemil buat ngilangin rasa dingin dan kantuk. Dan benar saja bro dankik langsung tepar di kursi yang disediakan.wkwkwkwkwk.. XD

05:30 tepat kami memutuskan lanjut perjalanan dan mampir sebentar di masjid Muhammad Cheng Hoo dan lanjut lagi menikmati jalan protokol pandaan yang aduhai banget dalam konotasi negatif tentu saja. Halooo dinas PU jalan raya setempat, tolong realisasikan usaha self assestment kami dari menghitung, membayar hingga melaporkan pajak kami sehingga setara dengan apa yg sudah kami bayarkan. Sumpah gedek bgt kalo lewat sini, jalanan ancur sampe bikin oli shock depn saya naik, belum lagi harus melawati kawasan Apolo yang.. hmmmm…. Mohon bersabar ini ujiaaaannn… XD

Last, the stronger the guard.., the greater the expectations for the treasures that lie behind it. Analoginya adalah ketika begitu banyaknya permasalahan yang menghambat, faktor cuaca, faktor kendaraan dan berhasil dilalui secara sabar maka hasil dari itu adalah kenikmatan yang begitu manis, worthed bgt. Karena memang “treasure” itu benar benar kami rasakan waktu itu, so.. even a lot of reason will take u to turn back home, just shout loud.. THE H*LL WITH IT, I’ll JUST GIVE IT MY BEST SHOT..

It wil be another touring someday.

let’s just go as far as we can go! XD