Archives

youkoso, hitori bocchi.. XD

My mind is going around in circle, geting nowhere! Fiuuh.., pernh ngerasain juga gk? Gaje lu!! Moron! Wkwkwkw.., jadi gini nih.. saya lagi-lagi jadi korban sebuah keadaan dimana saya lagi membayang kan sebuah keadaan yang peacefull, penuh dengan kelancaran, dan disupport oleh timing yg tepat. Namun hancur seketika lantaran real life dengan cepat membuyarkan itu semua. What the bloody hell is that? the expectation.. XD

Digambarkan saya sedang mengunjungi sebuah tempat dimana terdapat keluarga saya, kondisi begitu ramai sekali hingga saya gk sadar bukan hanya keluarga saya yg hadir pada saat itu. Berarti ada dua keluarga yak? Yap, meski saya gk kenal dengan mereka tapi saya merasakan ada sebuah peran yg akan dimainkan oleh mereka yg awalnya ntah kapan saya gk tau. In a couples minute later, dengan sangat terkejut terdapat seorang perempuan berparas manis, putih bening dengan ramah duduk didepan saya. The best partnya saya grogi dengan keadaan, begitu takutnya untuk memandangnya, even the eye contact.., when our eyes met seketika itu saya langsung membuang muka dengan khas intonasi dan nada bicara menjadi bergetar hebat, gesture tubuh seakan menolak mengikuti perintah otak, kemampuan motorik pun tak luput dr itu, tangan seakan beregerak sendiri memainkan tangan yg lain, kaki yg kuat menopang tubuh seketika lemas hingga mengharuskan saya untuk sekedar selonjoran dengan maksud melancarkan aliran darah bersirkulasi dengan normal. One word who came out from my mind back time. What was that?speechless!

Just like my brother said, “mojokerto suroboyo, kalah disek ojok ngersulo” adalah sebuah frase langganan yg dia ucapkan pada saya namun bodo amat lah kalo ini jalannya ya ntar bakal ketemu. Dan the best partnya lagi adalah it’d happened before my eyes at those time. Dengan mata kepala saya sendiri bagaimana saya melihat seorang laki-laki yg bertubuh agak tambun dan sempat berpikir apa bagusnya dia dibandingkan denganku? Namun saya sadar bahwa dia  mempunyai sesuatu yg tidak saya miliki meski saya gk tau apa itu, i don’t know what it is but i can felt it!

Karena jelas begitu side character itu datang, sang heroine berpaling dariku yg berperan sebagai main hero. Wait, sejak kapan lu jd main hero? Bukannya dibeberapa artikel lain elu ngakunya ngerasa jadi main hero namun elu salah, elu nyadar kalo elu itu cuman supporting/side character? Ya itu benar, but this is my own life! Saya bukan supporting character tp main hero, yah always unlucky memang namun masih sebagai main hero. Dan main heroine nya berpaling ke side/supporting character, ini jelas sebuah konspirasi!!!

No it was!!! Bukan konspirasi, namun lebih kepada apa yg tak kupunyai dari side character hingga main heroine berpaling dariku. Faktor keluarga dan orang sekitarnya, side/supporting character nya sendiri, dan apa yg gk aq lakukan trhadap main heroine dilakukan oleh si side character. Begitu cepatnya hal itu terjadi, bahkan saya tertegun beberapa saat dan disadarkan oleh kondisi yg mulai gk kondusif, dan akhirnya.. saya mundur perlahan, pergi keluar ruangan yg dipenuhi canda dan tawanya yg begitu menyesakkan bagian yg paling sensitif yg dimiliki manusia. Dalam hati saya berkata  “It’s really painfull even theren’t a blood came out” sambil memegangi dada bagian kiri sembari berjalan keluar..
Sempat berpapasan dengan kakak pertama saya di lorong entrance ruangan yg saya tinggalkan, dia seakan tak ingin berkata apapun selain hanya menatap ke arah ruangan yg barusan saya tinggalkan. Sigh.., hanya helaan nafas yg saya dengarkan darinya. Rare moment sekali dengan apa yg kujumpai, kakak saya yg begitu apatis dengan masalah personal orang lain hingga menghela nafas. It’s okay sist, someone here who right after u is the fault one. Yah, gk lain dan gk bukan adalah kesalahan saya sendiri, kesalahan karena saya gk mau melek ketika real life memerlihatkan keadaan yg sudah saya rusak sendiri, kesalahan karena tak mendengarkan wejangan dr kakak nomer dua, kesalahan cause i was too busy ignoring her and her words just went straight in one ear and out the other. Kalo kata umik (bu dhe saya) “kenek mamulo”.. XD
Secara gk sadar malam pun datang, tak ada yg spesial diwaktu petang karena saya sedang asik dengan waktu yg saya buang dengan hal apapun itu yg anehnya saya gk inget. Dawn has already in sight, the sun’s coming out! Dengan berlapang dada saya menyoba untuk mengikhlaskan saja, dengan memboyong tas ransel hitam pribadi, perlahan saya buka pintu utama rumah itu, melangkah dengan pasti ditengah grimis yg menambah dinginnya suasana. Ketika diujung exit door (pagar rumah) bagian terluar rumah itu, dengan bodohnya saya menyempatkan menoleh kebalakng yg tampak sebuah jendela dengan kondisi tirai tertutup dilantai dua rumah itu dan..
Sigh.., desperate times call for desperate measure, from desperate differences, expectations are born. And here i stand unfaltering while walking straight ahead but still lookin back, hoping that when i lookin back – she’s in there – already woke up – notice me – running down – stoping me – take me back in those house – talking all day long – put some joke – the mood goings good – silence for a while – our eyes contacted – i confess to her – she accept me – we live happily ever after, but not everythings goes smoothly in this life!hahahaha.. XD
If u fall while running down a hallway, blood drops will fall! But if u fall in life, tear drops will fall!! The theory is, even a great loneliness overtakes u, bear through it and become someone who bring comfort to others, but we all know that theory and practice are different, absolutely different. So, i’ll always remembering this phrase, “peoples live on by forgetting their memories”, i’ll do so, i got the chance to do it, but still it’d be incompleted.
Yah.., selesai lah cerita oot’nya. Gk usah terlalu serius bacanya, fully fiction kok lha wong ini cuman mimpi td malem!hahaha.. ah gilak lu, gua baper nih bacanya!!! Kirain true story nih, gile lu ndro!!!  yah, meski cuman mimpi tp saya agak yakin klo memang begitu kenyataannya, lha wong memang begitu adanya.wakakakaka.. Pantesan lu keukeh jd main hero, kan biasanya elu supporting/side character. Klo itu memang bener bro, ini hidup saya, jd saya lah main hero, cuman genre cerita yg saya mainkan ini bergenre NETORARE. Hmm.., pretty makes sense! Njirr.., tega amat lu. Tp memang bener sih, blm bagian ending saja udah kerasa bgt feel ketikungnya, lha.., blm bagian ending? Belum, masih ada epiloguenya. Trus gimana endingnya ndru? Mau tau? Ho’oh.. okay then.., this is the end of the story..
Dengan tersenyum kubalikkan badan dan melangkah keluar. It was peacefully but hurting.. secara sengaja mengalah tanpa berjuang, hopeless, shameless, or whatever u want to say but this is the way i take on.. semakin jauh melangkah keluar semakin bingung dengan perasaan yg hampa, seperti berjalan di air, tenang sekali. Sesekali sadar dan berucap, come on ndro, let’s run off into the sunrise!” hingga tak sadar rumah itu, rumah yg didalamnya berisikan perempuan itu, dengan laki-laki yg memenangkan pertandingan secara WO, sudah hampir tak terlihat lagi. Grimis yg sedari tadi jatuh dengan mantab kini memanggil kawannya, kabut, yg seakan membantu ku untuk menghalangi penglihatanku yg tak lepas dr jendela kamar di lantai dua itu. Yah, saatnya untuk meletakkan harapan – nikmati suasana menyiksa ini sebentar – dan melangkah ke depan, karena samar – samar di depan terbentang persimpangan jalan, once again.., ku buka resleting saku jaket respiro hitam – kumasukkan kedua tanganku –menatap ke atas sambil merasakan grimis yg jatuh – mulai melangkah dengan senyuman aq berkata lirih..
Youkoso, hitori bocchi. (welcome, loneliness)

 

Leave a Reply