bahasa, media komunikasi jamak yang memang tak terpisahkan dari kehidupan sehari” kita. mw komunikasi tanpa bahasa? not gonna happen bro! mw pake isyarat juga disebut bahasa isyarat, mw pake kode? ada body language. kode yang lain? morse? hand signal? mungkin bukan bahasa, namun ketika sandi” itu diterjamhkan bagaimana penerapan dan pengucapannya? ya, tetap disrbut bahasa.
sering terjadi penyimpangan bahasa sehari” ntah itu memang disengaja atau terjadi akibat kebiasaan lingkungan, bahkan terjadi karena serapan bahasa asing membuat beberapa bahasa muncul ke permukaan. kosa kata yang ngawur, gk sesuai eyd, spok sembarangan, penyampaian yang berlebihan, hasilnya? bahasa planet (alay, red). coba pikir deh, dari mana dan sejak kapan penulisan abjad kapital diselipkan pada tengah kalimat dan berjumlah lebih dari satu itu? dari mana dan sejak kapan vocab yang sudah apik diubah dengan penambahan nada yg menggema seakan ingin bersendawa? dan masih banyak lagi. yah, ini adalah realita masyarakat kita dan dunia, ya hingga dunia.
oke lha, gk bahas masalah penyimpangan terlalu detil. toh itu lebih ke aturan dan teori, buktinya banyak kok ntah itu percakapan sehari-hari ataupun lagu nasional hingga internasional yang gk peduli dengan grammar dan tetek bengeknya karena jelas yang ingin disampaikan oleh si pembicara kepada pendengar adalah bagaimana pendengar bs mengerti dengan mudah maksud dan tujuan si pembicara. kadang memang kita lebih mudah mencerna sebuah kalimat dengan bantuan visual dan kode. sebagai contoh ketika menjelaskan rute jalan, coba bayangin ketika si pembicara menjelaskan rute yg berkelok-kelok tanpa memandang arah tujuan dibarengi dengan gerak tangan? it will surely cause me the headache.. XD
dari sini udah jelas banget bahwa bukan bahasa yang baik dan benar yang terpenting, tetapi bagaimana kita menyampaikan maksud secara tersirat kepada pendengar sehingga apa yang kita sampaikan dapat dimengerti secara jelas. tentu penggunana bahasa yang baik dan benar penting, sangat penting bahkan, namun untuk mengimplementasikannya butuh penempatan diri dan timing yang tepat. nah, karena penyampaian bahasa itu utama maka dapat ditarik kesimpulan kalo bahasa itu bersifat universal atau menyeluruh ke semua lini dibelahan dunia, but, menurut pribadi hanya ada tiga bahasa universal didunia. apa itu? doa, film, dan lagu.
bagaimana maksud, permohonan maaf, dan permintaan yang begitu tulus diucapkan secara vertikal kepada ALLOH SWT, bagaimana pengungkapan isi hati dan pikiran dan kritikan serta pengalaman sehari-hari dituangkan dalam syair dan irama instrumen, bagaimana menggambarkan kehidupan masa lalu, kini dan yang akan datang, imajinasi, konflik dan hikmah atau nilai moral disajikan. ya, bukan pada apa bahasa yang digunakan, bagaimana penguncapannya, kapan percakapan itu dilakukan, oleh siapa dan lain-lain tapi bagaimana tujuan yang ingin diutarakan, yang ingin disampaikan, yang ingin dimengerti, yang ingin didengar, yang ingin diketahui agar si pendengar tau apa yang pembicara mau.
last, aturan itu penting namun implementasi agar aturan itu dapat diterima lebih penting. aturan sejajar dengan kondisi, namun tujuan asli dan bagaimana kita menerapkan serta mematuhi aturan sehingga kondisi yang awalnya sejajar dapat disinergikan adalah yang utama. bukan tentang bahasa apa yg digunakan atau seformal apa bahasa itu diucapkan, tp bagaimana kita membuat agar bahasa yang kita gunakan dapat dimengerti dengan baik itulah yg terpenting. karena itu, dituangkannya lyric, script maupun kata-kata munajab dengan bebas, dengan baik, dengan apa adanya menjadikan sebuah penyampaian komunikasi yang dapat dimengerti oleh semua orang, that is the point.. XD