Archives

  • Home
  • /
  • Touring
  • /
  • Hajar Trawas part I, Canvassing a new Route to get Lost

Hajar Trawas part I, Canvassing a new Route to get Lost

Enjoy life while we’re still free to do it, karena memang kita gk akan tau apa yg akan terjadi selanjutnya. Namun bukankah hal semacam ini justru membuat hidup semakin menarik? Some things best left unknown, right? Penuh misteri menjadikan kita menjalani kehidupan masa lalu sebagai pembelajaran untuk hidup dimasa sekarang dan melakukan perencanaan yg dilandaskan oleh masa sekarang untuk kehidupan di masa yg akan datang. For far greater of that is we could learn to be grateful..

Tumben lu waras ndro? wkwkwkw
 
Hahahahaha.. jd gini, klo dilihat” sih mirip sama iklan motor matic “trail wannabe” x-ride yg memerlihatkann tiga orang kawan yg penat dengan segala kesibukannya masing”, kemudian satu orang ngajak riding dan di iyakan kedua temannya.
“These days, if u work overtime, it doesn’t count for much”
 
Absolutely right!! Karena itu juga kami bertiga ( saya, mr. Dankik, mr. Kalap ) sepakat untuk sekedar riding ke puncak guna menghilangkan penat dan segala tetek bengek permasalaahn hidup. Daerah Trawas dipilih sebagai destinasi riding kali ini karena memang jarak tempuh yg relatif dekat kurang lebih cumna butuh waktu sejam dengan intensitas berkendara nyantai dan juga kondisi jalan agak landai namun tak menghilangkan keseruan saat riding karena kami disuguhi dengan pemandangan khas pegunungan yg berkabut dan sejuk.
Start dr rumah mr. Dankik sekitar pukul 09.00 pagi, riding santai menuju arah selatan hingga perbatasan kota dan tak terasa udah mulai nanjak dan berhenti sejenak untuk memperjelas destinasi sembari saya make glove karena udah kebiasaan kalo riding kepuncak dengan tipologi dataran tinggi yg sejuk dengan jalanan yg menanjak menjadikan kedua tangan langsung berkeringat, so drpada telapak tangan sakit akibat genggam grip gas yg terlalu kuat mending brenti sejenak dan make glove dulu.

Lanjut riding kembali sampai nemu tempat begandring yg aduhai bgt karena tempatnya agak naik atau lebih tinggi sekitar 2-3 meter dr jalan ditambah pemandangan perbukitan yg sesekali dilewati oleh kabut sangat jelas terlihat, itu semua kami nikmati di bawah bilik warung berbentuk gazebo ditemani oleh udara sejuk dan secangkir kopi.. what a perfect day.. XD

view nya gorgeous bgt

 

beautiful

 

Last, riding doesn’t add day to ur life, it adds life into ur days. Banyak cara untuk menghilangkan penat dan masalah hidup, semua orang punya caranya masing-masing, nmun salah satu cara saya atau bahkan kami bertiga untuk menertawakan problematika hidup adalah dengan cara riding ke puncak mencari hawa sejuk, sebagai ajang pembeljaran diri tentang menahan ego, sebagai pembuktian results dari riset yg dikembangkan atas kendaraan kami.. it is our passion. Lagipula klo ngomongin soal riding itu ya memang all about passion, live a life to the fullest to understand to be grateful is..

Leave a Reply